Showing posts with label Antariksa. Show all posts
Showing posts with label Antariksa. Show all posts

5 Planet yang Paling Mirip Dengan Bumi

Monday, January 21, 2013 | comments


1. Planet Gliese 5819 planet372 5 Calon Planet Baru Pengganti Bumi Planet ini disebut-sebut sebagai planet yang paling tepat untuk menggantikan Bumi serta menampung manusia. Ukuran planet ini 3 kali lebih besar dari pada Bumi dan memiki jarak 20 Tahun cahaya dari tata surya Kita. Planet ini juga diketahui mengitari bintang Gliese 581 tiap 30 hari sekali.





2. Planet Gliese 667Cc. SER Gliese667Cc No Stars 640x360 5 Calon Planet Baru Pengganti Bumi Ditemukan pada februari 2011 dan memiliki ukuran 4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan Bumi. Planet Gliese 667Cc ini memilki jarak 22 tahun cahaya di konstelasi rasi bintang scorpion.




3. Planet Kepler 22-b kepler22b Calon Planet Baru Pengganti Bumi Planet ini pertama kali ditemukan pada Desember 2011 dan memiliki ukuran 2 kali lebih besar dibanding Planet Bumi. Rata-rata suhu dari planet yang berjarak 600 tahun cahaya ini adalah 72 derajat Farenheit. Planet ini juga termasuk dalam planet luar atau Exoplanet.






4. Planet HD 85512 hd85512btop 640x360 5 Calon Planet Baru Pengganti Bumi Sama dengan Kepler 22-b, planet ini juga ditemukan pertama kali pada Desember 2011. Terletak di konstelasi rasi bintang Vela, planet ini memilki suhu 77 derajat Farenheit. Planet ini memilki jarak 25 tahun cahaya dari planet Bumi Kita.






5. Planet Gliese 581d Tierra GL 581 d 5 Calon Planet Baru Pengganti Bumi Planet ini juga di temukan pertama kali pada tahun 2001 dan memilki ukuran 7 kali lebih besar dibanding Bumi. Belum ada penelitian lebih lanjut dari planet ini, namu para Ilmuwan memperkirakan planet ini sangat dingin untuk manusia

Asteroid Berdiameter 306 Meter Akankah Menabrak Bumi ?

Monday, January 14, 2013 | comments




Sebuah Astroid raksasa kini tengah mendekati bumi dan mengancam bumi jika Asteroid raksasa ini sampai menabrak bumi mungkin saja kiamat akan terjadi di bumi.
Sebuah Astroid raksasa bernama Aspophis sejak tahun 2004 lalu telah menyita perhatian dari banyak para astronom sejak pertama kali ditemukan Astroid raksasa ini terus mendekati bumi dan diperkirakan akan menabarak bumi pada tahun 2029.
Ketika ditemukan pada 2004 lalu Astroid Aspophis memiliki diameter sebesar 275 meter namun setelah dilakukan penelitian ulang ternyata Astroid ini memiliki ukuran 20 kali lebih besar yakni memiliki diameter  306 Meter. Tidak hanya itu saja penelitian terbaru ini juga mengukapkan fakta bahwa pada tahun 2029 Astroid Aspophis  tidak akan menabrak bumi karena jaraknya masih cukup jauh yakni 30 ribu kilometer dari Bumi. Sehingga, potensi terjadinya tabrakan pun diperkirakan akan mundur hingga 2036.
Nah yang menjadi pertanyaan apakah pada tahun 2036 ini Astroid Aspophis akan menabrak bumi jika hal ini sampai terjadi maka bumi bisa saja akan mengalami kiamat akibat hantaman Astroid Aspophis. Kita berdoa saja jika ini tidak akan terjadi.

Inilah Cara Black Hole Terbentuk

Sunday, January 13, 2013 | comments



Lubang Hitam atau Black hole adalah fenomena outer space atau luar angkasa yang terjadinya adalah pada saat sebuah bintang yang memiliki ukuran sangat besar, hingga puluhan kali lipat ukuran Matahari kita sampai di akhir masa hidupnya. 

Di batas akhir hidupnya, jika bintang itu memiliki ukuran yang sangat besar, akan meledak sungguh sangat luar biasa dahsyatnya (nggak kebayang dech). Ledakan inilah yang kemudian disebut sebagai supernova yang akan membentuk Black hole atau lubang hitam.

Pada saat bintang meledak, tekanan yang ditimbulkan dari inti bintang tersebut sangat hebat sehingga ia dapat menghisap dirinya sendiri dan juga segala materi yang berada di sekitarnya dan menyimpan material-material itu di sebuah ruang antah berantah. 

Menurut penelitian, lubang hitam atau Black hole sendiri terdapat di seluruh galaksi. Bahkan di galaksi tertentu, terdapat lebih dari satu lubang hitam.

White Hole, Tandingan Black Hole

| comments


Kita semua tentu telah terbiasa mendengar black hole yang merupakan celah gelap di ruang. Sifatnya adalah menghisap seluruh benda yang ada di sekitarnya dan sekaligus membenamkannya ke dalam ruang ketiadaan. Pada saat sekarang ini, sejumlah ilmuwan menerangkan bahwa pernah ada bukti tentang adanya lawan dari black hole yaitu white hole.

Sifat dari white hole adalah kebalikan dari black hole. Kalau black hole bersifat menghisap benda, akan tetapi white hole atau lubang putih tidak menghisap benda yang ada di sekelilingnya bahkan memuntahkan material yang berasal dari tempat antah berantah ke alam semesta kita.

Alam semesta memiliki banyak tempat yang aneh, dan lubang hitam adalah salah satu tempat yang paling aneh yang ada di dalamnya. Secara logika, lubang hitam harusnya bisa kebalikannya, maksudnya adalah ada sesuatu yang memuntahkan material, dan tidak menghisapnya.

Disadur dari Dvice, lubang putih beroperasi menggunakan modus yang jauh berbeda dengan modus yang dipakai oleh lubang hitam. Secara mendadak white hole muncul untuk masa waktu yang singkat, kemudian melontarkan sejumlah material ke alam semesta lalu ia sendiri runtuh dan membentuk lubang hitam dan kemudian tidak pernah tampak lagi.

Perilaku lubang putih seperti ini sangat sulit untuk diamati. Namun peneliti yakin bahwa mereka telah menemukan salah satu di antaranya.

Pada tahun 2005 lalu, sebuah tembakan sinar gamma berhasil terekam namun ia tidak hadir bersama dengan supernova yang umumnya memicu hadirnya lontaran sinar gamma tersebut. Ada kemungkinan, ia hadir akibat runtuhnya sebuah lubang putih.

Yang menarik seputar lubang putih adalah pembentukan material mereka serupa dengan apa yang disebut Big Bang, atau yang disebut-sebut merupakan fenomena terbentuknya seluruh alam semesta. Ini membuat white hole disebut juga sebagal ‘Small Bangs’.

White hole tidak memiliki koordinat ruang dan waktu yang pasti dan tidak bisa dideteksi sama sekali. Mereka bisa secara mendadak muncul kapan saja, di mana saja dan melakukan aktivitas mereka sebelum kembali menghilang.

Sejauh ini, keberadaan white hole memang masih bersifat dugaan. Akan tetapi, black hole juga hanya merupakan dugaan sampai keberadaannya benar-benar diketahui pada beberapa dekade terakhir. Dan seperti yang diucapkan oleh fisikawan Murray Gell-Mann, apapun yang tidak dilarang adalah wajib. Artinya, setidaknya dari sudut pandang mekanikal kuantum, lubang putih pasti ada di salah satu sudut alam semesta.

4700 Asteroid Mengancam Umat Manusia

| comments



Menurut NASA, ada 4700 Asteroid yang mengancam umat manusia. Keberadaanya danpat membahayakan eksistensi umat manusia di bumi.

Bahaya Asteroid telah dibuktikan dengan adanya peristiwa pada 65 juta tahun lalu, yaitu sebongkah batu angkasa yang sangat besar menabrak Bumi dan menyebabkan punahnya spesies dinosaurus, walupun teori terakhir manafikan punahnya dinosaurus karena asteroid. Dan satu lagi, keberhasilan asteroid menembus atmosfir Bumi sehingga menyebabkan ledakan dahsyat di Podkamennaya, Tunguska, Siberia, pada 30 Juni 1908 silam. 

Hal itulah (postensi bahaya yang dimiliki Asteroid) yang menjadi sebab asteroid selalu menjadi obyek pengamatan para ilmuwan, khususnya NASA. Belum lama ini, sebuah observasi  yang dilakukan oleh Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) milik NASA berhasil mengungkap adanya sejumlah asteroid yang mempunyai potensi bahaya dalam sistem tata surya kita. Di samping potensi nahaya, hal lain yang terungkap oleh WISE adalah informasi terbaru tentang jumlah, asal-usul, dan potensi bahaya Asteroid. 

Asteroid memiliki potensi bahaya atau potentially hazardous asteroid - PHA adalah sekumpulan batu angkasa yang dekat dengan Bumi. Orbit terdekat mereka dengan bumi adalah sekitar delapan juta kilometer. Ukuran mereka diprediksi sangat besar sehingga diperkirakan tetap dapat bertahan menembus atmosfer Bumi walaupun terbakar. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai skala regional atau bahkan jauh lebih besar lagi. 

NEO WISE Project telah mengambil 107 PHA untuk melakukan perkiraan populasi secara keseluruhan. Dan hasilnya adalah ada sekitar 4.700 asteroid yang berpotensi membahayakan keberadaan manusia di bumi serta mempunyai diameter lebih dari 100 meter. Dari jumlah itu, baru 20-30 persen obyek yang behasil ditemukan. 

Analisis NEOWISE lebih baik dari perkiraan kasar sebelumnya, dan lebih kredible dalam memperkirakan jumlah total dan ukuran asteroid. 

Menyangkut asal-usul asteroid yang membahayakan, dimungkinkan berasal dari tabrakan antara dua asteroid yang terdapat dalam sabuk utama yang terletak di antara planet Mars dan planet Jupiter. Fragmen pecahan dari tabrakan tersebutlah yang kemudian melayang di orbit dekat Bumi dan akhirnya menjadi PHA. 

Temuan terhadap hal ini sangat membantu para ilmuwan memahami asal-usul asteroid dan memberi peluang guna menghindari potensi bahayanya. Kecuali itu juga menjadi mengetahui komposisi batu angkasa: granit, batu, atau logam. Jenis informasi ini penting dalam menilai potensi bahaya asteroid. Komposisi akan mempengaruhi seberapa cepat mereka mungkin terbakar di atmosfer.

Galaksi Terbesar di Jagat Raya Dinobatkan

| comments

Galaksi Tertua. foto: dailymail.co.uk

Greenbelt - Astronom menobatkan NGC 6872 sebagai galaksi spiral terbesar di alam semesta. Ukuran galaksi ini lima kali lebih besar daripada Galaksi Bimasakti tempat tinggal matahari.

Galaksi ini terletak 212 juta tahun cahaya di selatan rasi Pavo. Bintang-bintang di dalam galaksi ini berkumpul membentuk dua palang cahaya yang membentang sepanjang 522 ribu tahun cahaya. Bandingkan dengan Galaksi Bimasakti yang memiliki bentangan 100 ribu tahun cahaya saja. Galaksi Bimasakti sendiri juga berbentuk spiral yang membentang bak topi sombrero.

Selama beberapa dekade, ilmuwan mengetahui galaksi ini berukuran besar. Namun, baru pada Kamis, 10 Januari 2013, galaksi ini dinobatkan sebagai yang terbesar dibandingkan para raksasa. Konfirmasi didapat melalui wahana antariksa Galaxy Evolution Explorer Spacecraft (GALEX) milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
"GALEX bisa melihat cahaya ultraviolet dari galaksi yang tak terlihat dengan mata biasa," kata kepala peneliti dari Goddard Space Flight Center NASA, Rafael Eufrasio.

Ukuran yang besar dan penampilan dua batang cahaya yang nyentrik berdampak pada gravitasi. Galaksi ini terlihat seperti sedang berdansa dengan galaksi IC 4970 yang berada di dekatnya. Simulasi komputer menunjukkan IC 4970 yang 80 persen lebih ringan pernah bersenggolan dengan NGC 6872 sekitar 130 juta tahun lalu. Senggolan ini menyebabkan ledakan di galaksi raksasa.

"Senggolan yang mengganggu palang cahaya di timur laut. Namun, banyak bintang lahir akibat tabrakan ini," ujar ahli astronomi dari Chatolic University, Duilia de Mello.

Namun, mahkota galaksi terbesar tak akan dimiliki selamanya oleh NGC 6872. Pasalnya, kata Efrasio, galaksi lain yang lebih besar masih menunggu untuk ditemukan.
/radarindo.com/

Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243

Friday, January 11, 2013 | comments



Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243
Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 - Para Astronom yang bermarkas di USA telah mendapatkan dalam temuan mereka satu buah gugusan galaksi super besar. Galaksi super besar itu diidentifikasi sebagai struktur galaksi yang terbesar di jagad raya atau alam semesta kita. Keberadaanya berada pada rentang jarak kurang lebih 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Reuters, gugusan galaksi tersebut diberi nama resmi dengan SPT-CLJ2344-4243 dan disebut juga Phoenix. Dalam blog antariksa info.com SPT-CLJ2344-4243 atau Phoenix ditulis dengan menggabungkan keduanya sehingga berbunyi Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243. Penggabungan ini dimaksudkan sebagai sarana mempermudah pemahaman saja.

Dalam rilisnya, Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard mennyampaikan bahwa proses observasi dan pengamatan terhadap gugusan Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243yang berhasil ditemukan itu dengan laju proses pembentukan bintang demikian besar, sangat mungkin akan mendesak seluruh ahli astronomi memutar otak lagi serta memikirkan bagaimana struktur dengan besar seperti itu serta galaksi yang terdapat di dalamnya terus berkembang dari masa ke masa.

Dalam teori Michael McDonald, seorang astronom dari Massachusets Institute of Technology, Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 juga dapat menjadi satu di antara dasar pijakan berpikir tentang adanya fenomena-fenomena mengagumkan dalam dunia astronomi seperti akhir-akhir ini.

Bandingkan dengan galaksi-galaksi yang ada di pusat kebanyakan klaster yang mungkin telah tidur selama milyaran tahun bahkan lebih lama lagi, pusat galaksi Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 ini justru seperti bangun dari kematian dengan membangun formasi bintang-bintang anyar. Teori ini dikatakan oleh McDonald, yang merupakan penulis utama makalah ilmiah tentang Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 yang terbit di jurnal Nature dalam edisi 16 Agustus.

Dengan mendasarkan pada observasi dari Observatorium Chandra X-ray milik NASA, National Science Foundation's South Pole Telescope dan delapan observatorium lainnya, para observer mengungkapkan bahwa gugusan Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 sangat berkaitan dengan proses pembentukan antara "740 masa surya" atau bintang setiap tahun.

Coba bandingkan dengan gugusan Perseus yang hanya bisa membentuk bintang-bintang 20 kali lebih lambat dari Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243. Hal ini diakui sebagai sesuatu yang sangat besar oleh Marie Machacek, seorang ahli astrofisika yang berasal dari Observatorium Astrofisika Smithsonian.

Dalam pandangan Machacek, gugusan sangat besar seperti Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 dapat menampung hingga ribuan galaksi. Tentang Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 ini, masih banyak yang harus didalami dan diteliti tentang apa yang sesungguhnya terjadi di dalamnya.

Selama ini diyakini bahwa lubang hitam super besar yang terdapat di tengah-tengah kelompok galaksi dikaitkan dengan proses terjadinya bintang yang lambat. Hal ini dikarenakan mereka melakukan pump energi ke dalam sistem sehingga menghambat dan menghalangi proses pendinginan gas yang dibutuhkan untuk pembentukan bintang-bintang.

Meskipun demikian, para observer menyampaikan bahwa ledakan hebat bintang yang tampak pada Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243, ketika ia melahirkan dua bintang dalam sehari, menunjukkan bahwa pusat black hole di gugusan galaksi telah gagal memberikan pengaruhnya dalam pembentukan bintang.

Dalam pandangan Pusat Astrofisika Smithsonian Harvard, bintang-bintang yang terbentuk di dalam Galaksi Phoenix SPT-CLJ2344-4243 merupakan yang terbanyak serta terbesar yang pernah diamati.

Lalat Buah Bantu Keamanan Jelajah Antariksa

| comments


Tanpa diketahui banyak orang, lalat buah ternyata memiliki banyak kemiripan genetika dengan manusia.


Lalat buah

Beberapa kesamaan manusia dengan lalat buah (Drosophila melanogaster) membuahkan eksperimen yang akan dilakukan pada Desember 2013. Lalat buah akan dikirim selama 30 hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk mengetahui dampak perjalanan antariksa bagi manusia.

Menurut Peter Lee, ahli bedah kardiotoraks dari Stanford, Amerika Serikat, Minggu (6/1), ruang minim gravitasi berdampak pada perubahan otot dan tulang. Astronaut yang lama di ruang angkasa dapat kembali ke Bumi dengan massa jantung lemah dan ritme yang tidak teratur.

Untuk lebih mempelajari masalah ini, dibutuhkan penelitian yang melibatkan lalat buah. Tanpa diketahui banyak orang, lalat buah ternyata memiliki banyak kemiripan genetika dengan manusia.

"Sekitar 61 persen gen penyakit manusia memiliki kesamaan dengan kode genetika lalat buah. Dan 50 persen dari urutan protein lalat memiliki analog mamalia," kata ahli biologi dari Ames Research Center NASA, Sharmila Bhattacharya.

Dengan mengirim lalat buah, para pakar bisa melihat dampak berkurangnya gravitasi pada manusia. Tujuan lainnya adalah mengetahui dampak perubahan tingkat gravitasi dan radiasi antara Bumi dan antariksa pada gen yang berhubungan dengan fungsi jantung.

Saat akhirnya para pakar mengetahui respon jantung terhadap perjalanan antariksa, maka bisa dilakukan tindak pencegahan bagi astronaut yang akan dikirim ke sana. "Ada banyak tantangan dan pertanyaan yang perlu dijawab agar membuat perjalanan antariksa berdurasi panjang memungkinkan," kata Lee. (NASA, SFGate)

Bima Sakti, Rumah dari 100 Miliar Planet Asing

| comments


Perhitungan ini muncul saat mempelajari sistem planet bernama Kepler-32.



Galaksi Bima Sakti (Thinkstockphoto)
Penelitian terbaru yang dirilis The Astrophysical Journal, Rabu (2/1), menyimpulkan bahwa galaksi kita, Bima Sakti, adalah rumah bagi 100 miliar planet asing.
Jumlah ini bahkan kemungkinan akan terus bertambah."Secara mendasar, ada satu jenis planet ini di tiap bintangnya," ujar Jonathan Swift, pemimpin penelitian dari Caltech, Pasadena, Amerika Serikat.
Swift dan koleganya sampai pada kesimpulan ini setelah mempelajari lima sistem planet bernama Kepler-32. Jaraknya kira-kira 915 tahun cahaya dari Bumi. Kelima sistem planet ini ditemukan oleh teleskop milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Kepler Space Telescope.
Planet-planet di Kepler-32 mengorbit pada bintang yang disebut M dwarf. Ini merupakan suatu tipe bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dibanding bintang manusia --Matahari.
M dwarf juga merupakan bentuk bintang yang paling umum ditemui di galaksi Bima Sakti. Jumlahnya mencapai 75 persen dari sekitar 100 juta bintang atau lebih.
Teleskop Kepler sendiri bisa mendeteksi sistem planet yang sesuai dengan orientasinya. Dengan demikian, para pakar bisa memperkirakan berapa peluang dari sebuah M dwarf yang memiliki orientasi sama.
Dengan menggabungkan kedua perhitungan ini, muncul angka 100 miliar planet asing."Rasanya seperti membuka bahasa yang coba kita mengerti, bahasa dari formasi planet," kata salah satu penulis dalam penelitian ini, John Johnson, yang juga berasal dari Caltech. (Space.com, NASA)
 
Support : Creating Website | Dodie | Space Techno Informasi
Copyright © 2013. Space Techno Information - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Space Techno Informasi
Proudly powered by Space Techno Informasi