Test Akurasi Antena Full Motion Penjejak Satelit LEO (Low Earth Orbit)

Friday, January 4, 2013 | comments

Satelit mikro dan jenis satelit remote sensing yang menjadi target pengembangan teknologi satelit berikutnya oleh LAPAN ini mengorbit pada orbit LEO (Low Earth Orbit) dengan ketinggian antara 500 – 1000 km dari permukaan bumi. Satelit yang berada pada ketinggian ini akan memiliki kecepatan edar terhadap bumi yang sangat cepat. Misalnya untuk satelit LAPAN-TUBSAT yang berada pada ketinggian 630 km, maka akan mempunyai kecepatan edar mengelilingi bumi sebesar 7544,96 meter/detik. Dengan kecepatan edar yang sangat cepat ini, maka dibutuhkan stasiun bumi kendali dengan kemampuan tracking dan harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Untuk mendapatkan pergerakan antena yang baik hingga diperoleh tingkat akurasi tracking yang tinggi, maka semua ini sangat berhubungan dengan kemampuan motor penggerak antena dalam mengarahkan antena mengikuti pergerakan satelit tersebut menggunakan sistem program track/autotrack.




Kendali gerak dalam sistem elektronik, berarti bahwa kemampuan untuk mengendalikan pergerakan objek secara akurat berdasarkan pada faktor kecepatan, beban, inersia juga jarak atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Beberapa jenis sistem kendali gerakan yang dikenal adalah Stepper Motor, Linear Step Motor, DC Brush, Brushless, Servo, Brushless Servo dll. Dalam rancangan motor pengerak antena ini menggunakan motor stepper yang memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem motor penggerak lainnya. Keuntungan utama sistem motor ini karena tidak memiliki brush atau tidak adanya kontak antara rotor dan stator sehingga lebih mudah penanganan kendali dan juga perawatannya. Secara umum motor stepper ini merupakan perangkat elektromagnetik yang mengaplikasikan magnet permanent. Sedangkan motornya bergerak sesuai dengan input pulsa yang diberikan oleh komputer, sehingga tidak membutuhkan input feedback sebagai alat kontrol karena menerapkan metoda open loop. Oleh karena itu sistem motor stepper ini lebih murah dan digunakan untuk kebutuhan torsi rendah tetapi memiliki kecepatan putar yang tinggi.


Sistem antena ini dikembangkan oleh para peneliti Pusteksat untuk mendukung kinerja sistem Ruas Bumi dalam melakukan fungsi Telemetry Tracking dan Command (TT&C). Test akurasi ini dilakukan dengan melakukan penjejakan (tracking) satelit DFS, IRS dan LAPAN-TUBSAT dan secara kontinu signal yang diperoleh cukup baik. Bahkan untuk satelit LAPAN-TUBSAT diperoleh signal sebesar -58.5 dBm di atas signal treshold -70 dBm serta dapat diperoleh data payloadnya. (data video). (lapan)


Share this article :
 
Support : Creating Website | Dodie | Space Techno Informasi
Copyright © 2013. Space Techno Information - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Space Techno Informasi
Proudly powered by Space Techno Informasi